Sejarah Berdirinya ROHIS





Karena timbulnya keprihatinan pengurus Osis tahun 1991, terutama Sekretariat Bidang Ketakwaan melihat kondisi musholla SMA N 1 Demak yang tidak terawat, kotor, dan tidak aktif. Maka timbul keinginan untuk menghidupkan fungsi musholla sebagaimana mestinya. Mereka melakukan pembersihan musholla secara gotong royong.

Kemudian mereka berdiskusi untuk mencari solusi tentang bagaimana mengaktifkan fungsi musholla. Timbulah gagasan membentuk kepengurusan Rohani Islam (rohis).

Rohis lahir pada hari Selasa, 18 Pebruari 1992 ditandai dengan kajian islam pertama kali di musholla SMA N 1 Demak. Kajian pertama rohis dilakukan dengan mengundang senior mereka yang sudah berkuliah di perguruan tinggi.  Pengurus rohis pertama adalah Prabu Salyo sebagai ketua, dan anggotanya antara lain: Muh. Ashim, Ulil Albab. Mereka semua adalah para adik kelas yang dimaksudkan untuk regenerasi. Komposisi kepengurusan yang mereka lakukan memang selalu memasukkan adik kelas dalam proses regenerasi. Dalam struktur Osis, Rohis saya dijadikan sebagai “biro”, sebagaimana Pramuka, yang ketuanya langsung bertanggung jawab ke Ketua Osis tidak kepada Sekbid.

Kenapa yang dipilih nama rohis? Karena itu usulan dari bawah (bottom up) dari teman-teman pada waktu itu.
Selain pembentukan rohis dan kajian rutin. Mereka juga membuat gagasan “taman bacaan” merevitalisasi fungsi dan memakmurkan musholla. Mereka mengumpulkan beberapa buku dan majalah baru atau bekas (termasuk buletin Jumat). Ibu Suci menjadi donatur majalah bekas. Proposal “taman bacaan” diajukan kepada pihak sekolah dan disetujui. Sekolah, waktu itu Kepala Sekolahnya adalah Pak Soebarno, mengeluarkan dana sebesar Rp. 70.000 untuk program taman bacaan tersebut. Dana yang terkumpul baik yang didapat dari sekolah maupun infak-sodaqah dari beberapa teman lainnya, kami belanjakan buku-buku bacaan yang akan ditempatkan di musholla.

Pesan mereka pada saat itu kepada adik-adik kelas mereka (rohis) adalah untuk tetap menghidupkan infaq/taman bacaan demi kemakmuran musholla kita.


Original Text:

Salam kenal juga, mbak. Saya baca tulisan Mbak Jujuk di blog saya. Maaf saya telat menjawabnya. Tetapi saya harap masih tetap berguna. Ada beberapa hal yang bisa saya sampaikan:
1.    Saya sangat apresiasif terhadap niat mbak Jujuk mendokumentasikan perjalanan Rohis. Setidaknya ada adik kelas yang berniat membuat historiografinya. Sebenarnya bicara tentang rohis tidak terlepas dari OSIS yang dulu saya pimpin. Dalam perjalanan Osis yang saya pimpin itu ada beberapa tonggak yang mungkin bisa dikenang, tetapi saya memang tidak berniat membuat dokumentasinya atau perjalanan sejarahnya. Biarkan saja sampai ada seseorang yang bergerak “menemukannya”, seperti mbak Jujuk. Namun demikian saya tidak akan bicara Osis, tetapi tetap fokus rohis.
2.    Pertanyaan mbak Jujuk sama halnya membongkar lembaran lama yang telah usang dan menguning karena sudah 20 tahun sejak berdirinya rohis sampai sekarang. Jadi mohon maaf jika jawaban saya nanti sedikit terganggu dengan memori. Catatan agenda saya saat memimpin Osis, mungkin, ada di rumah Demak. Itupun kalau tidak hilang, dimakan rayap, atau tertelan banjir. Catatan tersbut mungkin akan sangat otentik. Tetapi sayangnya, saat ini saya sudah tidak berada di rumah Demak lagi. Namun saya tetap berusaha untuk menjawab pertanyaan mbak Jujuk sebaik mungkin. Sebelum saya menulis jawaban ini saya juga telah berkonsultasi dengan “staf” saya dulu di Bidang Ketakwaan sekaligus pengurus Rohis. 
3.    Tahapan berdirinya Rohis SMA 1 Demak dapat disarikan sebagai berikut:
•    Timbulnya keprihatinan pengurus Osis, terutama Sekretariat Bidang Ketakwaan melihat kondisi musholla kita yang tidak terawat, kotor, dan tidak aktif. Maka timbul keinginan untuk menghidupkan fungsi musholla sebagaimana mestinya. Kami melakukan pembersihan musholla secara gotong royong.
•    Selanjutnya kami berdiskusi untuk mencari solusi tentang bagaimana mengaktifkan fungsi musholla. Timbulah gagasan membentuk kepengurusan Rohani Islam (rohis). InsyaAllah, jika ingatan kami benar, rohis lahir pada hari Selasa, 18 Pebruari 1992.
•    Kajian pertama rohis dilakukan dengan mengundang senior kita yang sudah berkuliah di perguruan tinggi.
•    Pengurus rohis pertama adalah Prabu Salyo (ketua), anggotanya antara lain: Muh. Ashim, Ulil Albab. Mereka adalah para adik kelas yang dimaksudkan untuk regenerasi. Komposisi kepengurusan yang saya lakukan memang selalu memasukkan adik kelas dalam proses regenerasi.
•    Dalam struktur Osis, Rohis saya jadikan sebagai “biro”, sebagaimana Pramuka, yang ketuanya langsung bertanggung jawab ke Ketua Osis tidak kepada Sekbid. •    Selain pembentukan rohis dan kajian rutin. Kami juga membuat gagasan “taman bacaan” merevitalisasi fungsi dan memakmurkan musholla. Kami mengumpulkan beberapa buku dan majalah baru atau bekas (termasuk buletin Jumat). Ibu Suci menjadi donatur majalah bekas. Proposal “taman bacaan” kita ajukan kepada pihak sekolah dan disetujui. Sekolah, waktu itu Kepala Sekolahnya adalah Pak Soebarno, mengeluarkan dana sebesar Rp. 70.000 untuk program taman bacaan tersebut. Dana yang terkumpul aik yang didapat dari sekolah maupun infak-sodaqah dari beberapa teman lainnya, kami belanjakan buku-buku bacaan yang akan ditempatkan di musholla.
Sampai dengan saat ini kami belum pernah menengok bagaimana kondisi musholla SMA 1 sekarang, terlebih bagaimana kegiatan rohis dan taman bacaannya. Pesan kami saat itu kepada adik-adik kelas kita (rohis) adalah untuk tetap menghidupkan taman bacaan demi kemakmuran musholla kita. 
Demikian mbak Jujuk sekelumit perjalanan rohis saat awal berdiri. Semoga membantu tesis yang mbak Jujuk kerjakan. 
Salam Susilo
Saya sendiri tidak begitu ingat detailnya, apakah pembentukan Rohis setelah atau sebelum saya pelatihan pengurus osis tingkat nasional angkatan III di cibubur jakarta. Tetapi saya punya "staf" yang selalu siap ditanya. Menurut catatan Teman saya itu bahwa: Rohis terbentuk tgl 18/02/92. Sementara saat saya ke Cibubur Jaktim tgl 4 sd 11 Sept 1992. Jadi duluan Rohis terbentuk. Ada jeda sekitar 6 bulan.
Jadi Rohis tidak ada kaitannya dengan program pelatihan saya. Kenapa yang dipilih nama Rohis? Itu usulan dari bawah (bottom up) dari teman-teman.
Demikian mbak.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikanlah komentar Sobat, karena komentar Sobat sangat berarti bagi kami (^_^)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...